JAKARTA, KOMPAS.com — Joko Widodo tidak merasa
kesulitan keluar masuk kampung selama menjabat sebagai Gubernur DKI
Jakarta. Dia mengaku sudah biasa melakukannya selama 30 tahun saat
menjadi sales.
Dengan pengalamannya sebagai sales, Jokowi tak sungkan atau gengsi mengetuk langsung pintu warganya. Malah, dengan
door to door, dia bisa mengetahui kondisi warga Jakarta yang berada di daerah "bermasalah".
"Tiga puluh tahun saya pernah menjadi sales. Jadi, saya sudah terbiasa dari pintu ke pintu (
blusukan),"
kata Jokowi saat menerima penghargaan sebagai Marketeer of the Year
untuk kategori Government 2012 di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis
(13/12/2012).
"Dengan
personal branding yang dibangun,
setelah Jokowi-nya dikemas dengan kotak-kotak, kalau yang lainnya
menjualnya di dalam ruangan dan di panggung, kalau Jokowi, dijualnya
langsung di lapangan, ke kampung-kampung," tutur Jokowi, disambut tawa
dan tepuk tangan para hadirin.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga
mengaku banyak belajar dari Founder and CEO Markplus, inc Hermawan
Kartajaya, mengenai masalah produk,
positioning, personal brand, dan promosi. Ilmu itu kemudian diterapkannya di dunia politik.
Hal ini bisa dilihat dari
branding kemeja
kotak-kotak Jokowi yang digunakannya bersama Basuki Tjahaja Purnama
saat Pilkada DKI Jakarta. "Akhirnya, dari awal sampai akhir, saya
melakukan itu, mulai dari
positioning, membangun menggunakan kotak-kotak, diferensiasi, dan dibangun
personal brand, image, dan persepsi yang ada di masyarakat," tutur Jokowi.